Selasa, 30 Januari 2018

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2018 (Bgn 2)


Mesti dari pengamalan sila memasuki Pintu Buddha, pada era 1980-an, saya memberi ceramah di kota-kota besar Amerika, mengemukakan Lima Mata Pelajaran Aliran Sukhavati.

Sila yang terdiri dari banyak butir, sudah diabaikan, namun minimal kita harus mencari keluar, yang dapat membantu kita dalam satu kehidupan meraih keberhasilan, sila yang paling dasar, bagus dan yang mudah diingat, setiap saat takkan melupakannya, tidak boleh melanggarnya. Maka itu, ketika “Pure Land Learning Society” diresmikan di San Francisco, California, saya menulis artikel tentang asal usul “Pure Land Learning Society”, di dalamnya tercantum “Lima Mata Pelajaran Aliran Sukhavati”.

Mata pelajaran pertama adalah “Tiga Berkah Karma Suci”. Tak peduli pintu Dharma manapun yang anda pelajari, ini merupakan sila dasar. Berkah pertama adalah “Berbakti pada ayahbunda, Menghormati guru dan senior, Berwelas asih tidak membunuh, Mengamalkan Sepuluh Kebajikan”, empat butir.  

Ini adalah landasan, hari ini kita tidak disiplin dalam menjalani sila, apa penyebabnya? Oleh karena tidak ada landasan ini. Dari mana landasan tersebut? Yakni dua butir pertama, apakah kita sudah berbakti pada ayahbunda? Apakah kita menghormati guru dan menjunjung ajaran? Tidak ada.

Apabila dua butir pertama ini tidak sanggup diamalkan, maka karakter dirinya sudah tidak eksis lagi. Apa yang dimaksud dengan karakter diri? Yakni menjadi manusia seutuhnya, kualitasnya sudah tidak ada lagi, oleh karena manusia harus tahu berbakti pada ayahbunda, tahu menghormati guru.

Selanjutnya adalah “Berwelas asih tidak membunuh dan Mengamalkan Sepuluh Kebajikan”, ini merupakan standar yang paling rendah untuk belajar Ajaran Buddha. Sepuluh Kebajikan mencakup perbuatan yang dilakukan melalui tubuh jasmani, mulut dan pikiran. Perbuatan yang dilakukan melalui tubuh jasmani adalah tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah. Perbuatan yang dilakukan melalui mulut adalah yang paling mudah dilanggar yang terdiri dari 4 butir yakni tidak berbohong, tidak menghasut, tidak mengucapkan kata-kata kasar, tidak merayu. Perbuatan yang dilakukan melalui pikiran, yakni tidak tamak (alobha), tidak benci (adosa) dan tidak dungu (amoha).

Dalam kehidupan keseharian, setiap saat melakukan introspeksi diri, apakah ada melanggarnya. Ada banyak rintangan, maka itu mengapa kita melafal Amituofo hanya di mulut saja, tidak terjalin dengan Buddha Dharma. Orang lain dapat terjalin, oleh karena memiliki landasan Sepuluh Kebajikan; sedangkan kita tidak terjalin, oleh karena mengabaikan Sepuluh Kebajikan. Hal ini tidak boleh tidak dipahami.

Berkah kedua : “Mengambil Visudhi Trisarana, mengamalkan sila, tidak melanggar tata krama”. Mengambil Visudhi Trisarana, praktisi pemula memasuki pintu Buddha dengan mengambil Visudhi Trisarana yang diberikan oleh anggota Sangha, demikian pula dengan pengambilan sila.

Ini menekankan bahwa kita mesti mengamalkan Visudhi Trisarana, Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan, menerapkannya dalam kehidupan keseharian, menerapkannya dalam menangani persoalan, memperlakukan orang lain dan makhluk hidup lainnya.

Yang terakhir (berkah ketiga) adalah mengejar kemajuan batin, “Membangkitkan Bodhicitta, yakin pada Hukum Karma, membaca Sutra Usia Tanpa Batas, menasehati orang lain mempelajari Ajaran Sukhavati”. Ini adalah memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, tidak boleh melupakannya, begini barulah serius belajar Ajaran Buddha.

Apabila diri sendiri tidak mengamalkannya, lalu menasehati orang lain, tentunya amat sulit. Sebaliknya bila diri sendiri sudah sanggup mengamalkannya, lalu memberi teladan dalam bentuk tindakan nyata kepada orang lain, walaupun dia tidak belajar dengan serius, namun dia salut padamu, dia melihat anda melatih diri dengan serius, tentunya dia akan ikut terpengaruh.

Tiga Berkah, dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni di dalam “Amitayurdhyana Sutra”. Kita menanam akar dari sini, mengamalkan ajaran bakti dan hormat, yang merupakan landasan bagi Buddha Dharma maupun Dharma duniawi.

Setelah sempurna akan bakti dan hormat, dua persyaratan ini, dalam belajar Buddha Dharma maupun Dharma duniawi, barulah dapat meraih keberhasilan. Seberapa besar keberhasilan ini, tepuk dada tanya hati sendiri, jangan tanya orang lain, ini adalah akar dari segala akar.  

Ringkasan Lima Mata Pelajaran Aliran Sukhavati :

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu (Pengulangan Kelima)
Serial ke-2
Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan
Kode Artikel : 02-047-0002


還是要從持戒入門,一九八O年代,我在美國許多大城市講經,提出五科,戒學五個科目。希望大家,戒律太多也沒人傳了,大家都疏忽了,至少我們要找到,能夠幫助我們這一生成就的,最簡單的戒律,又好又容易記,時時刻刻念著,不能毀犯。所以,在舊金山成立了美國淨宗學會,我寫了一個緣起,緣起裡面就提到戒學五科,一定要學的。
第一,這五科第一,「淨業三福」。只要沾近佛的邊,學佛不管你學哪一宗那一派,這是根本大戒。對淨業就是念佛法門,念佛法門就選了三福這三條。三福第一個,「孝養父母,奉事師長,慈心不殺,修十善業」,四句。諸位要知道這是根,我們今天戒律學不好,什麼原因?這個根沒有。根從哪裡看?前頭兩句,孝養父母我們做到了沒有?奉事師長,尊師重道做到了沒有?沒做到。這兩句沒做到,人格就不存在了。人格是什麼?做人,做人的資格就沒有了,人懂得孝親,懂得尊師。

我們再回過頭來看古聖先賢,在典籍裡頭記載的,特別是傳記,你仔細去讀誦都是孝親尊師。

孝親尊師沒了,不能怪我們的父母沒教給我們,因為我們生在這是戰亂的年代,民國成立之後,戰爭幾乎沒有停止過,社會動亂不安,人們居無定所。我在國內抗戰時期走了十個省,每個地方住個半年,頂多一年,就又要離開了,所以榜樣不容易。我們父母還好還在,只是逢年過節,家人有個祭祖的儀式,不忘祖先,那個時候還給祖先燒一點紙錢,這都是孝心。對老師,父母交代我們尊師重道,我們所學了一點東西根柢,是在這個年代裡頭學的。而這個年代疏忽了,做父母的疏忽了教兒女的很多。我們小朋友知道,我的父母教我還比較嚴格,別人的父母寬鬆。這是與傳統文化有關係,父母親讀過一點童蒙養正的書籍,還做出一點樣子給我們看。但是那很幸運,絕大多數都沒有了,都不提了,好像教孩子是老師的事情,父母沒有這個責任。我們今天明白了,父母比老師更重要,父母能夠把孝順父母做出來,尊師重道做出來,孩子的心不一樣,孝敬是這樣培養出來的。

然後,底下還有一句十善業道,養慈悲心,不殺害一切眾生,修十善業,這是學佛最低的限度。十善,身口意三;身,不殺生、不偷盜、不邪淫,不是說的,要做到,要常常警策自己;口業最容易造的,所以口業有四條,不妄語、不兩舌,兩舌是挑撥是非,無論是有意無意的都不可以,不惡口(惡口,人說髒話),要做到;意業,不貪不瞋不痴,十善業。日常生活當中,時時刻刻記住檢點,有沒有毀犯。你只一回頭,一反省,有。有這麼多的障礙,所以我們這句佛號,念佛有口無心,跟佛法,祖祖相傳的不相應。別人能相應,有十善業道的基礎;我們不相應,我們把十善業道丟掉了,這個不能不知道。這是第一條,三福的第一條。

第二條,「受持三皈,具足眾戒,不犯威儀」。三皈,學佛入門拜師,求師給我們做三皈依,給我們受戒。這就強調,要把三皈五戒十善落實,落實在日常生活當中,落實在處事待人接物。最後勸我們向上提升,「發菩提心,深信因果,讀誦大乘,勸進行者」。這就自行化他,不能忘記,這就真學佛了。自己如果沒有做到,勸別人做很困難。自己做到了,做出榜樣給別人看,人家縱然不能認真學習,他佩服你,他看你真幹,對他會產生影響。

三福,佛在《觀無量壽經》上講的,這是經上說的,這是佛傳給我們的。我們從這裡扎根,把孝敬這兩個字修出來,世出世間法大根大本,就這兩個字。具足這兩個字,這個條件,學世間法,學佛法都有成就,肯定有成就。成就多大問自己,不要問別人,這是根之根。

文摘恭錄 淨土大經科註(第五回)  (第二集)  2018/1/22  台灣台南極樂寺  檔名:02-047-0002




 

Mata pelajaran kedua adalah “Enam Prinsip Keharmonisan Sangha”, sangat penting. Hidup di dunia ini, tak peduli umat awam atau anggota Sangha, tak terpisahkan dari komunitas, kita bilang tak terpisahkan dari masyarakat.

Berada bersama dengan orang banyak, apa yang harus dikembangkan? Yakni Enam Prinsip Keharmonisan Sangha, orang Tiongkok sering mengatakan bahwa keharmonisan merupakan hal yang sangat berharga, tidak boleh diabaikan.

Bagaimana cara melatih keharmonisan itu? Yakni dengan menggunakan rasa hormat, menggunakan kesabaran, terhadap semua orang, terhadap segala hal mesti memiliki sikap hormat, maksudnya adalah segala pekerjaan dilakukan dengan penuh tanggung jawab, mengerahkan segenap upaya untuk menyelesaikannya dengan baik.

Enam Prinsip Keharmonisan Sangha, yang pertama adalah “Keharmonisan Dalam Pandangan”, terhadap segala sesuatu memiliki pandangan yang sama, termasuk juga cara berpikir, kita harus memiliki kesamaan. Apa yang menjadi standar kesamaan tersebut? Yakni sama dengan Buddha dan Bodhisattva.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, mengenai Tiga Berkah, itulah yang dimaksud sebagai “Keharmonisan Dalam Pandangan”.

Butir kedua adalah “Keharmonisan Dalam Pengamalan Sila”. “Keharmonisan Dalam Pandangan” lebih penting daripada “Keharmonisan Dalam Pengamalan Sila”, makanya dia merupakan landasan. Setelah memiliki landasan ini barulah membahas tentang pengamalan sila.

Pengamalan sila, yang paling pokok adalah seperti yang telah kita bahas, yakni “Berbakti pada ayahbunda, menghormati guru dan senior, welas asih tidak membunuh, mengamalkan Sepuluh Kebajikan”, akar ini harus ditanam, barulah dapat terlahir ke Alam Sukhavati.

Bila Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan diabaikan, maka sulit dapat terlahir ke Alam Sukhavati, ini merupakan rintangan besar untuk berhasil terlahir ke sana, tidak boleh tidak dipahami.

4 butir selanjutnya adalah :
3.    Keharmonisan dalam tindakan
4.    Keharmonisan dalam ucapan
5.    Keharmonisan dalam pikiran
6.    Keharmonisan dalam pembagian manfaat
Poin ke-6 ini, sebelum memikirkan diri sendiri terlebih dulu harus mengutamakan kepentingan orang banyak.

Ringkasan Lima Mata Pelajaran Aliran Sukhavati :

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu (Pengulangan Kelima)
Serial ke-2
Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan
Kode Artikel : 02-047-0002


第二科,「六和敬」,非常重要。生活在這個世間,無論在家出家,不能離開群眾,我們講不能離開大眾。跟大眾相處應該修什麼?六和,中國人常講和為貴,決定不能疏忽。和用什麼心去學?用敬,用忍,對一切人、對一切事有敬意,對事的敬是認真負責,盡心盡力把它做好。六和,第一個「見和同解」,對一切人事物的看法,包括想法,我們要相同。同的標準是什麼?佛菩薩。像前面講的淨業三福,就是見和同解,「戒和同修」。見和同解比戒和同修更重要,所以它是基礎,有這個基礎才能講戒。戒律就是我們這幾科就行,能夠把孝養父母,奉事師長,慈心不殺,修十善業,這個根扎下去就好,往生極樂世界就有分。五戒十善沒有,往生很難,那是往生的大障礙,不能不知道。「身同住,口無諍,意同悅」,還有個利,「利和同均」,想到自己就要想到別人。

文摘恭錄 淨土大經科註(第五回)  (第二集)  2018/1/22  台灣台南極樂寺  檔名:02-047-0002






Mata pelajaran ketiga adalah “Tiga Pelatihan”, tiga pelatihan adalah sila, samadhi dan prajna(kebijaksanaan). Sila adalah cara, samadhi adalah landasan, kebijaksanaan asalnya dari mana? Kebijaksanaan berasal dari samadhi.

Maka itu, apakah mempelajari ajaran sutra dapat mengembangkan kebijaksanaan? Kalau memiliki kekuatan samadhi, maka dapat mengembangkan kebijaksanaan, demikian pula sebaliknya. Karena itu, mempelajari ajaran sutra juga adalah melatih samadhi.

Saya mengikuti Guru Li (Upasaka Li Bingnan) belajar ajaran sutra selama 10 tahun, lantas bagaimana caranya mencapai samadhi? Yakni menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya.

Guru Li mengajari kami, bahkan membaca penjelasan sutra, juga harus memilih satu judul saja, kalau membaca beraneka ragam, setiap penulis mengutarakan hal yang berbeda, maka hatimu jadi kacau, campur aduk, samadhi dan prajna mustahil bisa dicapai.

Tiga Pelatihan ini merupakan prinsip umum Buddha Dharma, jadi tak peduli umat awam maupun anggota Sangha, Theravada maupun Mahayana, semuanya tak terpisahkan dari Sila, Samadhi dan Prajna.    

Ringkasan Lima Mata Pelajaran Aliran Sukhavati :


Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu (Pengulangan Kelima)
Serial ke-2
Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan
Kode Artikel : 02-047-0002


下面第三科,「三學」,三學就是戒定慧,戒是手段,定是基礎,慧從哪裡來的?慧從定來的。所以研究經教能不能開智慧?有定功就開智慧,沒有定功不開智慧,所以學習經教也是修定。我跟李老師十年,學經教的定是什麼?一門深入。老師教我們,連看註解只能看一種,看多了,每個人說法不一樣,你的心就亂了、雜了,定慧得不到了。一門深入,至少主修的參考資料要一門,一門裡面有一些地方很晦澀,不能理解,找別的本子做參考,只看那幾句,可以,幫助你斷疑生信。這三學是佛法的總原則,在家、出家,小乘大乘,包括密宗,宗門教下都離不開三學。

文摘恭錄 淨土大經科註(第五回)  (第二集)  2018/1/22  台灣台南極樂寺  檔名:02-047-0002